Pengaruh Letak Astronomis Indonesia dan Keuntungannya
Pengaruh Letak Astronomis Indonesia
1. Temperatur Indonesia yang Tinggi
Temperatur atau suhu udara ialah panas dan dinginnya udara di distrik itu. Suhu udara bisa diukur memakai termometer. Indonesia mempunyai temperatur rata-rata yang termasuk tinggi, yaitu 28°C. Temperatur yang sangat tinggi dapat menjangkau 34°C yang terjadi ketika pukul 15.00.
Suhu udara sangat rendah tidak cukup lebih 23°C yang terjadi ketika pukul 06.00. Suhu udara di satu wilayah tidaklah serupa dengan wilayah yang lain. Contohnya Bogor dan Puncak mempunyai suhu udara yang lebih dingin dikomparasikan dengan suhu udara di Jakarta.
Hal itu dapat terjadi dampak letak Bogor dan Puncak yang lebih tinggi daripada Jakarta. Makin tinggi letak sebuah tempat, semakin rendah atau dingin udaranya. Sebaliknya, semakin rendah sebuah tempat, suhunya semakin panas.
Tempat-tempat yang memiliki elevasi lebih dari 4.200 meter di atas permukaan air laut, mayoritas permukaannya tertutupi salju. Sebagai contoh ialah daerah puncak Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua Barat yang tidak jarang kali ditutupi oleh salju.
2. Curah Hujan yang Tinggi
Curah hujan ialah jumlah volume air hujan yang jatuh di sebuah tempat di ketika tertentu. Curah hujan di negara Indonesia seringkali termasuk dalam kelompok yang tinggi.
Daerah-daerah yang mempunyai curah hujan tinggi, antara lain ialah Geumpang, Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau. Terdapat pun tempat yang memiliki tingkat curah hujan yang rendah, laksana Palu, kota Lombok di pesisir unsur timur Pulau Lombok, dan Waingapu.
3. Terjadinya Hujan Zenithal atau Equator
Suhu udara yang paling tinggi menyebabkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan sebutan hujan equator. Hujan zenithal atau equator ialah hujan yang hadir dikarenakan udara yang naik sebab adanya temperatur yang tinggi.
Hujan jenis ini seringkali terjadi di wilayah tropis antara 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS.
Oleh karena itu, terkadang dinamakan sebagai hujan naik tropis. Arus konveksi menciptakan uap air di ekuator naik secara vertikal sebab adanya pemanasan air laut yang terjadi secara terus menerus. Kemudian terjadilah kondensasi atau turunnya hujan. Hal tersebut yang menciptakan hujan zenit terkadang pun disebut sebagai hujan equator.
Nama hujan zenithal diserahkan karena hujan jenis ini bakal terjadi pada ketika matahari melalui zenith lokasi itu. Semua lokasi di distrik tropis kira-kira mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
4. Pelapukan Batu Tergolong Cepat
Proses pelapukan bebatuan di Indonesia tergolong dalam kelompok yang paling cepat.
5. Melimpahnya Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati yang begitu melimpah dikomparasikan dengan wilayah-wilayah lainnya. Hal ini sebab hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga dapat menyediakan makanan guna beraneka aneka makhluk yang hidup didalamnya.
Ditambah luasnya distrik perairan bangsa ini yang menjadi lokasi tinggal untuk berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Sehingga anda patut bersyukur untuk Tuhan yang Maha Esa atas karunianya yang besar ini.
6. Masyarakat yang Khas
Munculnya fenomena sosial yang terlampau khas gara-gara diprovokasi oleh proses adaptasi masyarakat dengan iklim tropis. Salah satu contoh karakteristik masyarakat yang hidup pada iklim tropis ialah kebanyakan masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai petani dan peternak.
Semua ini diakibatkan karena anda mempunyai iklim yang menyokong untuk menanam sekian banyak macam tumbuhan dan memelihara sekian banyak macam fauna ternak.
7. 3 Zona Waktu
Pengaruh letak astronomis Indonesia yang ketujuh ialah terbaginya distrik Indonesia ke dalam 3 zona waktu, yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WIT) dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
Pembagian zona masa-masa di Indonesia ini telah memiliki kekuatan hukum semenjak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan semenjak 01 Januari 1988 pembagian zona masa-masa di Indonesia telah ditata sebagai berikut:
- Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi tempat Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan kalimantan Tengah. Waktu didaerah berikut memiliki perbedaan 7 jam (lebih awal) bareng Greenwich Mean Time (GMT).
- Waktu Indosesia Tengah (WITA) meliputi tempat Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Timor Timur (sudah desintegrasi), dan Sulawesi. Waktu didaerah berikut memiliki perbedaan 8 jam (lebih awal) bareng Greenwich Mean Time (GMT).
- Waktu Indosesia Timur (WIT) meliputi tempat Maluku dan Irian Jaya (sekarang udah berubah nama jadi Papua). Waktu didaerah berikut memiliki perbedaan 9 jam (lebih awal) bareng Greenwich Mean Time (GMT).
Berdasarkan unsur pas diatas, dapat kita tarik benang merah bahwa perbedaan masa-masa antara WIB dan WITA ialah 1 jam, WITA dan WIT ialah 1 jam, dan WIB dan WIT ialah 2 jam. Jadi misalkan bila di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB dan di Merauke pukul 09.00 WIT.
Keuntungan Letak Astronomis Indonesia
Setelah Anda memahami pengaruh letak astronomis, selanjutnya akan dibicarakan mengenai deviden dari letak astronomis negara anda ini. Berikut sejumlah keuntungan yang diperoleh Indonesia menurut letak astronomisnya.
a. Tidak Memiliki Iklim Musim Dingin
Musim dingin di sejumlah negara lain bakal terasa betul-betul merepotkan. Sebab saat musim dingin mendarat tentunya memerlukan persiapan tambahan tak hanya dari baju saja namun pun dari persediaan makanan. Kebetulan Indonesia sedang di iklim tropis yang mana hanya ada 2 musim ialah hujan dan kemarau.
b. Memiliki Suhu yang Relatif Hangat
Sebab berada di sekitar dengan garis khatulistiwa, Indonesia memiliki temperatur yang ingin hangat hingga panas. Namun walaupun demikian Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang lebat sampai-sampai hawa panas tak akan terlampau terasa.
c. Memiliki Curah Hujan Tinggi
Dengan tingkat curah hujan yang tinggi, karenanya nyaris seluruh tanaman yang ada bisa ditanam di Indonesia. Ditambah lagi Indonesia mempunyai tidak sedikit vulkanik yang mana hasil dari letusan gunung urusan yang demikian di masa lampu cakap menyuburkan semua tanah yang ada.
d. Terdapat Banyak Hutan Tropis
Sebab sedang di iklim tropis, Indonesia memiliki tidak sedikit sekali hutan hujan tropis. Malah hutan yang terdapat di Indonesia menjadi hutan yang sungguh-sungguh berdampak kedua setelah hutan Amazon dalam menyuplai gas O2 di bumi.
e. Flora dan Fauna yang Beranekaragam
Profit sedang di Indonesia dengan letak astronomis yang strategis merupakan membikin Indonesia menjadi wilayah atau habitat tidak sedikit sekali hewan ataupun tumbuhan. Tentu ini membuat Indonesia memiliki keragaman tumbuhan dan fauna. Iklim tropis pun menjadi wilayah yang sangat nyaman untuk binatang guna menetap dan bertahan hidup.
f. Menjadi Tempat Wisata Untuk Turis Mancanegara
Bagi mereka yang sedang di negara subtropis, sekali-sekali mereka bercita-cita merasakan berada di negara yang memiliki iklim tropis. Nah, kebetulan Indonesia memiliki iklim tropis dan pun memiliki tidak sedikit sekali tujuan tamasya yang cakap memanjakan semua pelancong asing.
Post a Comment for "Pengaruh Letak Astronomis Indonesia dan Keuntungannya"
Post a Comment